Sponsors Link

Pengertian Piutang Wesel dalam Akuntansi

Sponsors Link

Setiap perusahaan dalam operasional kesehariannya tidak lepas dari kata piutang. Secara harfiah piutang merupakan akun yang muncul ketika kita bertransaksi dengan pihak lain namun pihak lain menjanjikan pembayarannya pada masa setelah transaksi tersebut terjadi. Dalam perusahaaan piutang masuk dalam akun aset perusahaan yang berhak ditagihkan kepada lawan transaksi. Piutang ada beberapa prosedur yang dapat di terapkan dalam keseharian perusahaan. Ada piutang yang di tetapkan dengan adanya perjanjian tidak tertulis dan ada hutang yang ditetapkan dengan adanya perjanjian tertulis. Kali ini dosen akuntansi akan menjelaskan piutang yang ditetapkan dengan adanya perjanjian yang biasa disebut sebagai wesel. (baca juga: pengertian kewajiban dalam akuntansi)

ads

Pengertian Piutang Wesel

Piutang wesel yaitu piutang yang disertakan janji dari pihak yang berhutang (debitur) untuk dapat membayar hutang tersebut diwaktu yang sudah tertulis dalam surat wesel tersebut. perjanjian ini dapat di jadikan alat bukti yang berkekuatan hukum jika sewaktu-waktu debitur tidak membayar hutang tersebut. (baca juga: pengertian aset tetap)

Dalam operasional perusahaan piutang wesel ini termasuk sebagai piutang yang memiliki keamanan cukup aman. Dengan adanya surat wesel yang ditandatangani debitur membuat ada kepastian hukum atas harta yang dipinjam oleh pihak lain yang bertransaksi dengan perusahaan. Selain sebagai dasar hukum surat perjanjian pembayaran piutang ini dapat menjadi dasar bukti transaksi bagi departemen keuangan untuk memposting traksaksi yang telah terjadi. (baca juga: cara membuat neraca keuangan)

Adanya kepastian tanggal dan jumlah pembayaran ini juga dapat membantu pihak menejemen dalam memposting transaksi yang bersifat piutang dan dapat membuat rencana transaksi dalam waktu kedepan. Karena sudah adanya rincian rencana aruskas yang tergambar dari pembayaran pihak yang memiliki hutang. (baca juga: pengelolaan kas kecil)

Piutang wesel ini untuk memudahkan memposisikan diri para akuntan di bagi menjadi 2 yaitu:

  • Piutang wesel tagih
  • Piutang wesel bayar

Penjelasan wesel bayar dan wesel tagih dapat di baca pada uraian materi di bawah ini.

Piutang Wesel Tagih

Wesel tagih merupakan wesel yang dapat di tagihkan kepada perusahaan yang memiliki hutang kepada perusahaan. Kata lainnya wesel tagih ini adalah wesel yang dapat di tagih. Dokumen wesel tagih ini dapat menjadi dasar posting piutang pada perusahaan. Karna status perusahaan merupakan pemberi hutang. Untuk lebih mudahnya saya akan memberikan contoh traksaksi dimana wesel tersebut di anggap sebagai wesel tagih.

PT. A bertransaksi dengan PT. B. dalam transaksi tersebut PT. A bertindak sebagai penjual dan PT.B bertindak sebagai pembeli. Karena PT. B tidak mempunyai kas dalam transaksi tersebut PT. B berhutang kepada PT. A. untuk meyakinkan PT. A bahwa hutangnya tersebut pasti akan terbayar maka PT. B membuat wesel. Wesel tersebut menyatakan bahwa PT. B akan membayar hutang atas transaksi tersebut dengan waktu dan nilai yang telah tertulis dalam surat kesanggupan pembayaran hutang tersebut. (baca juga : sistem pencatatan kas kecil)

Nah surat kesanggupan pembayaran hutang ini dapat di anggap wesel tagih oleh PT. A. yang nantinya dapat di tagihkan kepada PT. B jika tenggat waktu yang tertulis dalam surat kesanggupan pembayaran hutang tersebut sudah jatuh tempo sesuai yang tertulis dalam surat pernyataan kesanggupan pembayaran. (baca juga:manfaat akuntansi manajemen)

Perusahaan dalam memberikan hutang ada yang membebankan bunga atas hutang tersebut dan ada juga yang tidak membebankan bunga dalam hutang tersebut. maka dari itu wesel tagih di bagi menjadi 2 macam berdasarkan pembebanan bunga: (baca juga: unsur-unsur laporan keuangan)

  • wesel tagih berbunga
  • wesel tagih tanpa bunga

pertimbangan untuk membebankan bunga tergantung pada pihak manajemen perusahaan. Jika harta yang di pinjamkan tersebut memiliki nilai nominal yang dapat memberikan dampak kerugian terhadap perusahaan. Entah kerugian secara nyata atau kerugian secara tidak nyata dengan melewatkan pendapatan yang masih memiliki kemungkinan dapat diraih dengan memasukkan pos harta tersebut kepada pos lain. (baca juga: metode pencatatan kas kecil)

Ada juga yang memiliki strategi sehingga memberikan piutang kepada pihak lain tanpa memberikan bunga. Dengan harapan usaha yang dijalankan perusahaan tersebut dapat berjalan lancar dimasa kini ataupun masa depan. Sangat banyak pertimbangan dari pihak manajemen untuk membebankan atau tidak membebankan bunga terhadap piutang. Intinya dengan membebankan piutang tersebut dengan bunga tidak memberikan dampak negatif pada perusahaan. (baca juga: pengertian akuntansi biaya)

Selain hal-hal yang saya sebutkan diatas biasanya jika perusahaan yang memberikan hutang sangat membutuhkan dana sebelum jatuh tempo yang tertulis dalam wesel tagih. Dapat menggadaikan wesel tagih tersebut kepada pihak yang dapat memberikan pinjaman. Jika wesel tersebut sudah masuk jatuh tempo maka peminjam yang namanya tercantum dalam wesel tersebut dapat langsung membayar pinjamannya ke orang yang memiliki wesel tagih.

Dalam laporan perusahaan wesel tagih ini pasti di gunakan dalam pencatatan yang berujung pada laporan neraca. Nantinya pos yang masuk dalam neraca akan bertambah pada pos piutang yang merupakan salah satu pos yang dimiliki pada sisi aktiva perusahaan. (baca juga: harga pokok produksi)

Sponsors Link

Piutang Wesel Bayar

Sebetulnya piutang wesel bayar ini sama dengan wesel tagih. Bahkan dokumennya pun sama antara wesel bayar dan wesel tagih. Jika wesel tagih ini wesel yang di lihat dari sisi peminjam uang. Karna wesel tersebut statusnya dalam perusahaan yang berhutang. Makanya statusnya pun harus di bayar, maka dari itu dinamakan wesel bayar. Untuk lebih memahamkan para pembaca saya berikan contoh. (baca juga: metode pengumpulan biaya)

Berikut contoh analogi wesel bayar. PT. A menjual barang kepada PT. B. pada waktu transaksi tersebut PT. B tidak mempunyai kas yang cukup untuk membeli barang dagangan PT. A. PT. B menawarkan opsi membeli barang dagangan PT. A dengan menghutang. Untuk memberikan kepastian pembayaran pada PT. A maka PT. B berani membuat surat kepastian pembayaran atas hutang tersebut. dengan adanya kepastian pembayaran yang dalam materi ini disebut sebagai wesel pasti ada kemungkinan dari PT. A untuk memberikan barang dengan cara menghutang. (baca juga: dasar-dasar akuntansi)

Nah untuk wesel bayar ini dapat di artikan wesel tersebut dari sisi PT. B. PT. B mengartikan wesel tersebut sebagai piutang wesel bayar karena wesel tersebut bersifat wajib di bayar. Nantinya wesel bayar ini oleh akuntan dari PT. B di jadikan sebagai bukti posting kewajiban yang harus di bayarkan. Dan juga dapat dijadikan landasan pengajuan anggaran pembayaran barang pada waktu pelunasan hutang ke pada PT. A. selain itu departemen keuangan PT. B dapat membuat estimasi cash flow keuangan perusahaan dengan berdasarkan wesel bayar tersebut. karena seperti wesel tagih wesel bayar ini memiliki informasi yang tercantum dalam dokumen surat pernyataan kesanggupan pembayaran hutang. Seperti tenggat waktu pembayaran, nominal yang harus di bayarkan dan juga opsi lain yang dapat dipilih oleh PT. B jika tidak dapat membayar hutang tersebut. (baca juga: pengertian kas kecil)

Karena hal itu maka wesel bayar perusahaan harus menjadi dasar bukti untuk posting hutang. Pada laporan posisi keuangan nantinya hutang ini dimasukkan dalam sisi pasiva. Jika hutang tersebut sudah melewati masa periode pencatatan maka harus dilaporkan dalam neraca posisi keuangan. (baca juga: fungsi buku besar dalam akuntansi)

Pihak Pihak yang Terlibat dalam Wesel Tagih

Karena wesel ini menyangkut hukum perjanjian antar kedua belah pihak. Maka saya akan meninjau pihak-pihak yang terkait dalam wesel bayar berdasarkan ilmu hukum. Dalam ilmu hukum wesel beberapa pihak yang terlibat dalam wesel tagih berarti orang-orang atau badan yang terlibat dalam lalu lintas pembayaran dengan surat wesel. (baca juga: transaksi bisnis perusahaan)

Beberapa pihak yang terkait tersebut yaitu:

  • Penerbit yaitu orang yang mengeluarkan surat wesel atau debitur
  • Tersangkut yaitu orang yang diberi perintah dalam surat wesel tersebut untuk membayar
  • Akseptan yaitu tersangkut yang menyetujui untuk membayar wesel tersebut dengan membubuhkan tanda tangan basah pada wesel tersebut. (baca juga: pengertian akuntansi piutang)
  • Pemegang pertama adalah orang yang memegang surat wesel yang pertama kali terbit yaitu orang yang memberikan hutang pada tersangkut, penerbit atau akseptan (baca juga: hakikat akuntansi)
  • Pengganti adalah orang yang menerima peralihan surat wesel. Biasanya pengganti ini bertindak sebagai pemberi hutang pemegang pertama. (baca juga: jenis-jenis piutang dalam akuntansi)
  • Endosan adalah orang yang memperalihkan surat wesel kepada pemegang berikutnya. (baca juga: prinsip-prinsip akuntansi)

Menentukan Nilai Jatuh Tempo Wesel Tagih yang Berbunga

Cara menentukan nilai jatuh tempo wesel tagih yang berbunga dengan cara mengalikan bunga yang harus di emban oleh pembuat wesel yang nantinya ketika wesel tersebut sudah memasuki jatuh tempo akan dibayar nominal yang bersetatus sebagai hutang dan juga bunga atas hutang tersebut yang tercantum dalam wesel tagih. (baca juga: jenis-jenis akuntansi)

Untuk menghitung nilai wesel tagih saya dapat menggambarkan dalam contoh berikut:

PT. B memiliki hutang 100.000.000 pada PT. A. untuk memberikan jaminan PT. B membuat wesel yang menyatakan bahwa hutang yang dimiliki PT. B akan dibayarkan kepada PT. A dengan memberikan bunga sebesar 12% pertahun. Untuk jangka waktu pembayaran PT. B dan PT. A menyepakati selama 6 bulan. Maka perhitungan nilai wesel yang harus di bayar oleh PT. B kepada PT. A adalah sebagai berikut

Bunga : 100.000.000×6% = 6.000.000

Yang harus dibayar PT. B ke PT. A sebesar : 100.000.000 + 6.000.000 = 106.000.000

Dalam uraian diatas saya menuliskan 6% karena tempo pembayaran hanya selama 6 bulan sedangkan bunga yang tertulis di dalam wesel 12% pertahun. Semua perusahaan pasti menuliskan tarif bunga pertahun. Maka kesimpulannya yang harus dibayarkan oleh PT. B kepada PT. A senilai 106.000.000 pada masa pembayaran wesel.

Sponsors Link

Menentukan Nilai Jatuh Tempo Wesel Tagih Tanpa Bunga

Jika wesel berbunga nominal yang harus di bayarkan ketika jatuh tempo wesel harus menambahkan bunga yang telah disepakati kedua belah pihak. Namun jika nilai jatuh tempo wesel tagih tanpa bunga ini berarti pihak debitur hanya membayarkan hutang pokoknya saja. Untuk lebih memberikan pemahaman kepada pembaca saya memberikan contoh sebagai berikut.

PT. B memiliki hutang 100.000.000 pada PT. A. untuk memberikan jaminan PT. B membuat wesel yang menyatakan bahwa hutang yang dimiliki PT. B akan dibayarkan kepada PT. A dengan tanpa ada bunga. Untuk jangka waktu pembayaran PT. B dan PT. A menyepakati selama 6 bulan.
Maka yang harus dibayar PT. B hanya senilai pokok hutangnya saja yaitu 100.000.000

Demikian penjelasan dosen akuntansi tentang wesel tagih. Semoga para pembaca dapat memahami pengertian wesel yang nantinya dapat digunakan dalam skenario penjalanan operasional perusahaan. Atau jika para pembaca mahasiswa dapat memberikan wawasan terhadap mekasisme hutang dengan menggunakan wesel.

Sponsors Link
, , , , , , , ,